tw//kidnap, harshword, bruises

satu orang yang tidak diketahui ia menutup seluruh bagian mukanya dengan masker, sehingga dika tidak dapat melihat jelas siapa dibalik topeng itu, dikarenakan secara tiba-tiba ia dibuat pingsan begitu saja oleh anonim itu, dika hari itu benar-benar lemah, tidak ada motivasi hidup, alias sebenarnya ia ingin sekali istirahat di rumah karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinan untuk beraktivitas seharian karena ulah rakha, sang pujaan hati yang sebenarnya adalah malaikat hidup baginya, tetapi sayangnya ia tidak dapat menerima perasaan itu kepada dika.

dika saat itu sangat pasrah, sampai saat ia sampai di satu rumah kosong dekat sekolah, ia membuka matanya dengan itu ia melihat satu orang berjalan bolak-balik di hadapannya.

saat ia terbangun ia benar benar reflek mengambil ponsel miliknya disaku dan memberi tahu kepada teman-temannya. posisinya ia duduk dikursi dengan kaki dan tangan diikat, untungnya ia dapat mengabari teman-temannya setelah tangannya terbuka. tidak lama setelah itu banyak sekali telefon masuk, dengan cepat ia mematikan mode suara menjadi hening, ia tidak berani menerima telefon tersebut, sangat takut, ia benar benar takut, karena yang diketahui anonim itu membawa tongkat kayu baseball, tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh orang tersebut 15 detik lagi atau bahkan 1 menit lagi yang terus mengawasi sampai saat anonim itu membuka ponsel miliknya dan 10 detik setelahnya ia berjalan mendekat tanpa suara membukakan tali yang diikat dikakinya, dika sebenarnya bisa saja melawan tetapi dengan tubuh yang lemah ia tidak mampu bahkan berdiri saja sudah tidak mampu.

tanpa suara anonim itu secara kasar menyuruhnya berdiri dengan menggunakan tongkat baseball kayu itu, bagaimana seseorang dapat berdiri dengan tubuh lemah, akhirnya dika membuka suara "bangunin gue dong anjing." tanpa suara si anonim itu menuntun ia jalan keluar sampai pagar dan membiarkan dika berjalan sampai tujuan.

dika langsung menelfon seseorang yang telah ia duga melakukan ini kepadanya.

"brengsek lo."

"dika lo darimana im so worried about you, lo mau makan apa??"

"h-hah maksudnya?" dengan suara merintih kesakitan sesekali dibagian kaki dan wajah yang memang masih memar.

"im so worried about you, are you assume me that im gonna kill you? NOO, you should look at yourself now, i really want to help you, so please dont talk shit like that to me, im so sad right now."

"you just make want to me die bro, how can you pretend that you are gonna help me? im not super human."

"whats? i really dont know about that, lo bisa gak sih gak ngomong itu dulu?, gue pengen lo kesini dulu, samperin gue, gue mau bantuin lo loh."

"tuut..." suara telfon itu yang dihentikan.

"LO BENER-BENER BRENGSEK, GUE BISA HABISIN LO, MAAF KITA GAK BISA BERHUBUNGAN LAGI KAYAK DULU." batin dika benar-benar marah.